Sebenarnya, istilah lalat buah (fruit fly) dapat ditasbihkan pada dua jenis lalat, yaitu lalat cuka (famili Drosophilidae) dan lalat buah ‘sejati’ (famili Tephiritidae). Buku ini membahas lalat buah tephritid (selanjutnya disingkat LBT) yang di bidang pertanian berperan sebagai hama yang berbahaya.
Drosophila melanogaster (en.wikipedia.org; Andre Karwath)
Lalat buah tephritidae (foto Nugroho Susetya Putra)
Ukuran tubuh LBT sangat mirip dengan lalat rumah, demikian pula morfologinya. Bedanya, LBT mempunyai warna tubuh cerah, terutama paduan antara hitam (abu-abu sangat tua), kuning, dan coklat atau merah bata. Paduan warna ini khas, dan sering digunakan sebagai penciri spesies LBT.
Perilaku LBT sedikit lebih ‘kalem’ dibandingkan lalat rumah. Ketika mereka ditemukan di tanaman, bisa jadi Anda dapat menangkap mereka dengan relatif mudah. Perhatikan cara mereka mencecap pakan berupa air, sekresi tumbuhan maupun serangga, kotoran binatang, dan bahkan mikrobia terutama bakteri. Jika dilihat di bawah mikroskop, alat mulut LBT serupa dengan alat penyedot debu, dan cara kerjanya juga mirip.
Peran sebagai hama
LBT dapat mengakibatkan kerusakan kualitatif dan kuantitatif. Jika larva LBT yang disebut singgat meliang dan makan di dalam buah yang Anda beli, maka saya yakin, Anda akan segera membuang buah tersebut ke tong sampah. Itulah yang dinamakan dampak kerusakan kualitatif dari LBT. Artinya, kualitas buah yang terserang akan turun sehingga menjadi tidak disukai oleh konsumen. Sementara itu, yang dinamakan kerusakan kuantitatif oleh LBT adalah ketika volume panen buah per luasan per musim tanam turun akibat rusak atau hancur terserang LBT.
Meskipun sering menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar, peran penting LBT sebagai hama masih sering diabaikan. Perilaku masyarakat yang tidak memahami bioekologi LBT dengan baik merupakan penyebab pengabaian ini. Misalnya, masyarakat belum memahami bahwa buah busuk yang jatuh ke atas tanah harus dimusnahkan karena merupakan “jalur” larva lalat buah untuk berubah dan berkembang menjadi pupa yang tinggal di dalam tanah. Jadi, ketika Anda hanya menimbun buah-buah busuk tersebut, maka ibaratnya memberi kesempatan kepada larva-larva tersebut untuk berkembang menjadi individu LBT yang baru.
Sebagian orang juga menganggap bahwa lalat buah bisa dibunuh dengan pestisida. Pertanyaannya, jenis pestisida apa yang efektif untuk mengendalikan populasi mereka? Pestisida yang cukup banyak jenisnya tidak semuanya bisa digunakan untuk membunuh LBT mengingat dua alasan, yaitu efektivitas dan efisiensi, serta dampak buruknya terhadap musuh alami LBT.
Pengelolaan populasi
Populasi LBT sebenarnya dapat dikendalikan secara optimal dengan memadukan beberapa teknik dan strategi pengendalian. Pada skala kebun buah yang sempit, pembungkusan buah dapat menjadi alternatif pengendalian yang cukup efektif dan murah. Pada skala kebun yang lebih luas, penggunaan kombinasi perangkap dengan senyawa pemikat (atraktan) merupakan teknik pengendalian yang cukup banyak dipilih. Sementara itu, jika lalat buah menjadi hama yang bersifat endemik, maka teknik serangga mandul (TSM) menjadi pilihan yang realistik untuk menurunkan populasi lalat buah di lapangan, meskipun teknik ini membutuhkan dana dan persiapan yang cukup mahal dan rumit.
Mengandalkan musuh alami
Pemanfaatan musuh alami merupakan salah satu pilihan yang paling murah. Sejatinya, LBT mempunyai banyak jenis musuh alami. Parasitoid (tawon kecil) dan semut rangrang (Oecophylla smaragdina) adalah contoh musuh alami LBT yang cukup efektif.
Kunci keberhasilan pemanfaatan pasukan musuh alami terletak pada konservasi, yaitu menyediakan tempat hidup dan berkembang biak yang nyaman untuk mereka sekaligus meminimalkan pemakaian bahan-bahan kimia beracun, termasuk pestisida, yang berbahaya untuk mereka. Penanaman tumbuhan berbunga di sekitar tanaman buah merupakan salah satu upaya untuk membuat musuh alami LBT betah tinggal dan mungkin berkembang biak. Jadi, ketika LBT mulai mengancam, pasukan musuh alami tersebut akan secara alamiah membunuh dan mengendalikannya. Mudah dan murah!